BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sejumlah perusahaan di dunia menggunakan konsep dan tehnik yang dibahas
dalam bab ini yaitu tentang masalah lokasi,mengingat lokasi sangat mempengaruhi
biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat mempengaruhi
resiko dan keuntungan.sebagai contoh biaya transportasi saja dapat mencapai 25%
dari harga jual produk(tergantung pada produk dan jenis produksi atau jasa yang
diberikan). Hal ini berti seperempat total pendapatan perusahaan mungkin
dibutuhkan hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan
produk jadi yang keluar dari perusahaan .biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh
lokasi,antar lain pajak,upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Keputusan mengenai lokasi harus diambil oleh perusahaan sesekali saja,
biasanya karena permintaan telah melebihi kapasitas pabrik yang sudah ada atau
karena ada perubahan produktifitas tenaga kerja, nilai tukar, biaya-biaya, dan
sikap masyarakat setempat perusahaan juga dapat memindahkan fasilitas
manufaktur atau jasa mereka karena pergeseran demografi dan permintaan
pelanggan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi, tidak pindah tetapi
memperluas fasilitas yang ada, mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan
fasilitas lain di tempat lain, menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi
yang lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis.untuk keputusan
lokasi industri, strategi yang di gunakan biasanya adalah strategi yang
meminimalkan biaya meskipun inovasi dan kreatifitas juga penting.untuk bisnis
ecera dan jasa profesional,strategi yang digunakan difokuskan pada
memaksimalkan pendapatan. walaupun demikian strategi lokasi pemilihan gudang
dapat ditentukan oleh kombinasi antara biaya dan kecepatan pengiriman.tujuan
strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi poerusahaan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pentingnya lokasi yang strategis
?
2.
Apa Faktor- faktor yang mempengaruhi
keputusan strategi lokasi ?
3.
Apa metode
evaluasi alternative lokasi ?
4.
Apa
strategi lokasi pada industry jasa ?
5.
Sistem
informasi geografis ?
C.
Tujuan penulisan
1.
Untuk mengetahui Apa Pentingnya lokasi
yang strategis ?
2.
Untuk mengetahui Apa Faktor- faktor
yang mempengaruhi keputusan strategi lokasi ?
3.
Untuk mengetahui Apa metode evaluasi alternative lokasi ?
4.
Untuk mengetahui Apa strategi lokasi pada industry jasa ?
5.
Untuk mengetahui Sistem informasi geografis ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENTINGNYA
LOKASI YANG STRATEGIS
Lokasi
yang strategis adalah wilayah penempatan operasi produksi sebuah perusahaan
yang dapat memberikan keuntungan maksimal terhadap perusahaan tersebut, karena
tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan manfaat lokasi bagi
perusahaan.
Keputusan
yang paling penting yang perlu dibuat oleh perusahaan adalah dimana mereka
harus menempatkan operasi mereka. Aspek internasional keputusan ini adalah
sebuah indikasi bahwa keputusan lokasi bersifat global. Lokasi sangat
memengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel. Lokasi sangat
memengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Sebagai
contoh, biaya transportasi saja bisa mencapai 25% dari harga jual produk
(tergantung kepada produk dan tipe produksi atau jasa yang diberikan). Hal ini
berarti bahwa seperempat total pendapatan perusahaan mungkin hanya dibutuhkan
hanya untuk menutup biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk dan produk jadi
yang keluar dari perusahaan. Biaya lain yang dapat dipengaruhi oleh lokasi
antara lain adalah pajak, upah, biaya bahan mentah, dan sewa.
Pilihan-pilihan
yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak
pindah, tetapi memperluas fasilitas yang ada;
2. Mempertahankan
lokasi sekarang dan menambahkan fasilitas lain di tempat lain;
3. Menutup
fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain.
Keputusan
lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industri, strategi
yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya meskipun
inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesional,
strategi yang digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan.
·
Lokasi dan Biaya
Karena
lokasi sangat memengaruhi biaya dan menentukan pendapatan, lokasi sepenuhnya
memiliki kekuatan untuk membuat (atau menghancurkan) strategi bisnis sebuah
perusahaan. Saat manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi
tertentu, banyak biaya menjadi tetap dan sulit dikurangi. Sebagai contoh, jika
sebuah lokasi pabrik baru berada dalam satu daerah dengan biaya energi yang
tinggi, bahkan manajemen yang baik dengan strategi penekanan biaya energi yang
luar biasa pun akan memulai dengan kerugian. Hal yang sama terjadi dengan
manajemen yang memiliki strategi sumber daya manusia yang baik jika pada lokasi
yang dipilih, biaya tenaga kerja mahal, kurang terlatih, dan memiliki etos
kerja yang buruk. Dengan demikian, kerja keras yng dilakukan manajemen untuk
menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang baik.
·
Lokasi dan Inovasi
Ketika kreativitas,
inovasi, dan investasi litbang (penelitian dan pembangunan) bersifat
pentingbagi strategi operasi, fokus kriteria lokasi dapat berubah dari semula,
yaitu berfokus pda biaya. Ketika inovasi menjadi fokus, tampaknya terdapat
empat sifat yang memengaruhi inovasi dan daya saing secara keseluruhan:
1. Adanya
input berkualitas tinggi dan khusus, seperti kemampuan ilmiah dan teknik;
2. Lingkungan
yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang kuat;
3. Tekanan
dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yang berpengalaman;
4. Adanya
industri lokal yang berhubungan dan mendukung.
B. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN LOKASI
Memilih
lokasi untuk fasilitas dibuat lebih rumit lagi dengan adanya globalisasi tempat
kerja. Globalisasi telah terjadi karena adanya perkembangan :
1. Ekonomi
pasar;
2. Komunikasi
internasional yang lebih baik;
3. Perjalanan
dan pengiriman yang lebih cepat dan dapat diandalkan;
4. Kemudahan
perpindahan arus modal antarnegara;
5. Diferensiasi
biaya tenaga kerja yang tinggi.
Satu
pendekatan untuk memilih sebuah negara adalah mengidentifikasi apa yang
diyakini oleh organisasi pusat sebagai faktor penentu keberhasilan (critical
success factor – CSF) yang diperlukan untuk mencapai keunggulan
bersaing.
Beberapa
pertimbangan dan faktor yang memengaruhi keputusan lokasi:
a. Keputusan
Negara
1.
Risiko politik, persturan, sikap, insentif
pemerintah.
2.
Permasalahan budaya dan ekonomi.
3.
Lokasi pasar.
4.
Ketersediaan, sikap, produktivitas, dan upah tenaga
kerja.
5.
Ketersediaan pasokan, komunikasi, dan energi.
6.
Risiko nilai tukar dan mata uang.
b. Keputusan
Daerah/Komunitas
1. Keinginan
perusahaan.
2. Segi-segi
yang menarik dari daerah tersebut (budaya, pajak, iklim, dll).
3. Ketersediaan
dan upah tenaga kerja, serta sikap mereka terhadap serikat pekerja.
4. Biaya
dan ketersediaan layanan umum.
5. Peraturan
lingkungan hidup setempat.
6. Insentif
dari pemerintah.
7. Kedekatan
pada bahan mentah dan pelanggan.
8. Biaya
tanah atau pembangunan.
c. Keputusan
Lokasi
1. Ukuran
dan biaya lokasi.
2. Sistem
transportasi udara, kereta, jalan tol, dan transportasi air lainnya.
3. Pembatasan
daerah.
4. Kedekatan
kepada jasa atau pasokan yang dibutuhkan.
5. Permasalahan
dampak lingkungan hidup.
Setelah
perusahaan memutuskan negara yang paling baik untuk lokasinya, selanjutnya,
perusahaan memusatkan perhatian pada sebuah wilayah dan sebuah komunitas dari
negara yang dipilih. Langkah akhir dari proses keputusan lokasi adalah memilih
satu lokasi khusus dalam satu komunitas. Perusahaan harus memilih satu lokasi
yang paling sesuai untuk pengiriman dan penerimaan, batas zona, layanan umum,
ukuran, serta biaya.
Disamping
globalisasi, sejumlah faktor lain juga memengaruhi keputusan lokasi.
Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Produktivitas
Tenaga Kerja
Saat
memutuskan sebuah lokasi, manajemen mungkin tergiur dengan tingkat upah yang
rendah pada suatu daerah. Walaupun demikian, tingkat upah bukanlah satu-satunya
dasar pertimbangan.
2. Risiko
Nilai Tukar dan Mata Uang
Nilai
tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan penghematan yang telah
dilakukan, walaupun tingkat upah buruh dan produktivitas dapat membuat sebuah
negara terlihat ekonomis. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan dari
nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor
produknya ke negara asing. Walaupun demikian, nilai mata uang asing hampir di
semua negara terus berfluktuasi.
3. Biaya-biaya
Biaya
lokasi terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Biaya
nyata (tangible costs) adalah biaya-biaya yang dapat
diidentifikasi langsung dan dihitung secara tepat. Biaya nyata meliputi biaya
layanan umum (seperti listrik dan air), tenaga kerja, bahan baku, pajak,
penyusutan, serta biaya lainyang dapat diidentifikasi oleh departemen akuntansi
dan pihak manajemen. Selain itu, biaya-biaya seperti seperti biaya pengiriman
bahan mentah, pengantaran bahan jadi, dan pembangunan pabrik merupakan faktor
dari biaya lokasi secara keseluruhan.
2. Biaya
tidak nyata (intangible costs) adalah biaya-biaya yang
lebih sulit dihitung. Biaya tidak nyata meliputi kualitas pendidikan, fasilitas
transportasi umum, sikap masyarakat terhadap industri dan perusahaan, serta
kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga meliputi variabel
kualitas hidup seperti iklim dan kelompok yang dapat memengaruhi proses
rekrutmen pekerja.
4. Risiko
Politik, Nilai, dan Budaya
Risiko
politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap pemerintah
nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan intelektual,
penetapan zona, kolusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah
saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian,
pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola
kepemimpinan mereka sendiri.
Sikap
pekerja mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain, daerah dengan daerah.
Pandangan pekerja mengenai proses regenerasi pekerja, serikat pekerja, dan
tingkat kehadiran merupakan faktor-faktor yang berkaitan. Di lain pihak, sikap
ini dapat memengaruhi keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran
pada pekerja yang ada sekarang jika perusahaan pindah ke lokasi baru.
Tantangan
terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi dengan budayanegara lain.
Akibatnya, manajer operasi menghadapi tantangan berat saat membangun rantai
pasokan (supply chain) efektif yang meliputi perusahaan asing.
5. Kedekatan
Terhadap Pasar
Bagi
sejumlah perusahaan, berada di lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah sangat
penting. Organisasi jasa banyak berpendapat bahwa kedekatan dengan pasar
merupakan faktor lokasi utama, contohnya restoran, salon, toko obat, dll.
Perusahaan manufaktur juga sependapat dengan pernyataan diatas apabila terjadi
pengiriman barang yang mahal yang sulit akan berbalik menjadi lebih murah dan
mudah apabila berdekatan dengan pelanggan.
6. Kedekatan
pada Pemasok
Perusahaan
menempatkan diri dekat dengan bahan mentah dan pemasok karena:
1. Barang-barang
yang mudah busuk dapat teratasi apabila dekat dengan pemasok;
2. Biaya
transportasi jadi lebih murah;
3. Lebih
mudah apabila bahan mentah yang diperlukan berjumlah banyak.
7. Kedekatan
pada Pesaing (Clustering)
Mungkin
terasa sangat mengagetkan jika perusahaan-perusahaan juga senang
berdekatan dengan para pesaingnya. Kecenderungan atau yang biasa disebut
pengelompokan atau clustering ini sering terjadi apabila
sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya ini meliputi
sumber daya alam, informasi, modal proyek dan bakat.
Contohnya,
sumber daya alam berupa tanah dan iklim mendorong para pembuat anggur untuk
berkumpul di Napa Valley di Amerika dan wilayah Bordeaux di Perancis. Pembuat
mobil balap dari seluruh dunia, berkumpul di daerah Huntington/North Hampton di
Inggris, dimana mereka mendapatkan banyak karyawan yang berbakat dan segudang
informasi.
C. METODE
EVALUASI ALTERNATIF LOKASI
Terdapat
empat metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi, yaitu:
1. Metode
Pemeringkatan Faktor
Terdapat
banyak faktor, baik kualitatif maupun kuantitatif yang dipertimbangkan dalam
memilih sebuah lokasi. Beberapa faktor ini lebih penting dari faktor lainnya
sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat proses pengambilan
keputusan menjadi lebih objektif. Metode ini sering digunakan karena mencangkup
beragam faktor, mulai dari pendidikan, rekreasi, hingga keterampilan tenaga
kerja.
Metode pemeringkatan
faktor memiliki enam langkah berikut :
1. Membuat
daftar faktor yang berhubungan yang disebut faktor penentu keberhasilan.
2. Memberikan
sebuah bobot untuk setiap faktor untuk menggambarkan kepentingan relatif dalam
tujuan perusahaan.
3. Membuat
sebuah skala untuk setiap faktor (sebagai contoh: 1 hingga 10 atau 1 hingga 100
poin).
4. Meminta
penilaian manajemen untuk setiap lokasi dan setiap faktor dengan menggunakan
skala pada langkah 3.
5. Kalikan
nilai dengan bobot setiap faktor dan jumlahkan nilai total untuk setiap lokasi.
6. Membuat
rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal yang juga mempertimbangkan hasil
dari pendekatan kuantitatif.
2. Analisis
Titik Impas Lokasi
Analisis
titik impas lokasi merupakan penerapan analisis biaya-volume produksi untuk
membuat suatu perbandingan ekonomis diantara alternatif lokasi yang ada. Dengan
mengidentifikasi biaya tetap dan biaya variabel serta membuat grafik-grafik
biaya untuk setiap lokasi, alternatif dengan biaya terendah dapat ditentukan.
Analisis ini dapat dilakukan baik secara matematis maupun grafis. Pendekatan
grafis memiliki kelebihan karena memberikan rentang jumlah volume dimana lokasi
dapat dipilih.
Berikut
tiga langkah analisis titik impas lokasi:
1. Tentukan
biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
2. Petakan
biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada sumbu vertikal dan jumlah produksi
tahunan pada sumbu horizontal.
3. Pilih
lokasi dengan biaya total terendah untuk jumlah produksi yang diharapkan.
3. Metode
Pusat Gravitasi
Metode
pusat gravitasi merupakan teknik matematis yang digunakan untuk menentukan
lokasi pusat distribusi yang akan meminimalkan biaya distribusi. Metode ini
memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang akan dikirim ke pasar
tersebut, dan biaya pengiriman guna menemukan lokasi terbaik untuk sebuah pusat
distribusi.
Langkah
pertama dalam metode gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu sistem
koordinat.Titik asal sistem koordinat dan skala yang digunakan keduanya
memiliki sifat berubah-ubah, selama jarak relatif (antarlokasi) dinyatakan
secara tepat. Hal ini dapat dikerjakan dengan mudah dengan menempatkan
titik-titik pada peta biasa.
Metode
ini mengasumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang
dikirim. Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot
antara gudang dan toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai
dengan jumlah kontainer yang dikirim.
4. Model
Transportasi
Model
transportasi adalah sebuah teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian
dari pemrograman linier.
Tujuan model transportasi adalah
menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (sumber) ke
beberapa titik permintaan (tujuan) sedemikian sehingga meminimalkan biaya
produksi dan transportasi total. Dengan suatu jaringan titik pasokan dan
permintaan, setiap perusahaan menghadapi permasalahan yang sama. Model
transportasi memberikan solusi awal yang pantas dan kemudian perbaikan bertahap
dilakukan hingga solusi optimal dicapai.
D. STRATEGI
LOKASI PADA INDUSTRI JASA
Analisis
lokasi di sektor industri terfokus pada minimalisasi biaya, sementara fokus
pada sektor jasa ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan. Hal ini disebabkan
karena perusahaan manufaktur mendapati biaya cenderung sangat berbeda diantara
lokasi-lokasi yang berbeda, sementara perusahaan jasa mendapati lokasi sering
berdampak terhadap pendapatan daripada biaya. Oleh karena itu bagi perusahaan
jasa, lokasi yang spesifik kerap lebih memengaruhi pendapatan daripada memengaruhi
biaya. Hal ini berarti fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya adalah pada
penetapan volume bisnis dan pendapatannya.
Terdapat
delapan komponen utama volume dan pendapatan perusahaan jasa :
1. Daya beli
di wilayah yang dapat menarik pelanggan.
2. Kesesuaian
antara jasa dan citra perusahaan dengan demografi wilayah yang dapat menarik
pelanggan.
3. Persaingan
di wilayah tersebut.
4. Kualitas
persaingan.
5. Keunikan
lokasi perusahaan dan pesaing.
6. Kualitas
fisik fasilitas dan bisnis di sekitarnya.
7. Kebijakan
operasional perusahaan.
8. Kualitas
manajemen.
Analisis
yang realistis dari faktor-faktor diatas dapat memberikan gambaran yang layak
mengenai pendapatan yang diharapkan.
Teknik-teknik
yang digunakan dalam sektor jasa meliputi: analisis korelasi, perhitungan lalu
lintas, analisis demografis, analisis daya beli, metode pemeringkatan faktor,
metode pusat gravitasi, dan sistem informasi geografis.
Berikut
adalah tabel yang merangkum strategi lokasi untuk organisasi jasa dan
industri.
Lokasi Organisasi Jasa/Eceran/Profesional
|
Lokasi Perusahaan Manufaktur
|
Fokus pada Pendapatan
|
Fokus pada Biaya
|
Volume/pendapatan
|
Biaya nyata
|
Lokasi yang menarik pelanggan; daya beli.
|
Biaya pengiriman bahan mentah.
|
Persaingan; iklan/penentuan harga.
|
Biaya pengantaran barang jadi.
|
Kualitas fisik
|
Biaya energi dan layanan umum;
tenaga kerja; bahan
mentah;
pajak, dan lain-lain.
|
Parkir/akses; keamanan/penerangan;
penampilan/citra.
|
Biaya tidak nyata dan akan segera terjadi.
|
Penentu biaya
|
Sikap terhadap serikat pekerja.
|
Sewa.
|
Kualitas hidup.
|
Manajemen yang berkualitas.
|
Biaya pendidikan yang ditanggung
oleh pemerintah negara
bagian.
|
Kebijakan operasi (jam kerja, tingkat upah).
|
Kualitas pemerintahan negara
bagian dan lokal.
|
Teknik
|
Teknik
|
Model regresi untuk menetapkan kepentingan
beragam faktor yang ada.
|
Metode transportasi.
|
Metode pemeringkatan faktor.
|
Metode pemeringkatan faktor.
|
Analisis demografis lokasi yang menarik
pelanggan.
|
Analisis titik impas lokasi.
|
Metode pusat gravitasi.
|
Metode pusat gravitasi.
|
Asumsi
|
Asumsi
|
Lokasi merupakan penentu utama
pendapatan.
|
Lokasi adalah penentu utama biaya.
|
Permasalahan hubungan yang erat dengan
pelanggan sangat
penting.
|
Sebagian besar biaya utama dapat
diidentifikasikan secara
eksplisit
untuk setiap lokasi.
|
Biaya cenderung konstan pada daerah tertentu.
Oleh karena itu, fungsi
pendapatan sangat
penting.
|
Hubungan rendah dengan pelanggan
memungkinkan perusahaan
berfokus pada biaya yang
dapat
diidentifikasi.
|
Biaya tidak nyata dapat dievaluasi.
|
E. SISTEM
INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem
informasi geografis (geographic information system – GIS) marupakan satu alat
penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan analitik yang berhasil.
Dengan mengombinasikan angka populasi, umur, pendapatan, arus lalu lintas,
kepadatan penduduk, dengan geografi, seorang pengusaha dapat menunjuk dengan
tepat lokasi terbaik untuk usahanya.
Berikut
ini adalah beberapa data geografis yang tersedia dalam GIS:
Ø Data
sensus menurut blok, bidang, kota, distrik, daerah metropolitan, negara bagian,
dan kode pos.
Ø Peta dari
setiap jalan, gang, jembatan, dan terowongan.
Ø Peta
fasilitas umum seperti saluran listrik, air, dan gas.
Ø Semua sungai,
gunung, danau, dan hutan.
Ø Semua
bandara besar, universitas, dan rumah sakit.
Sebagai
contoh, perusahaan penerbangan menggunakan GIS untuk mengidentifikasi bandara
mana yang paling efektif untuk melakukan jasa landasan (ground service).
Kemudian informasi ini digunakan untuk membantu penjadwalan dan memutuskan di
mana harus membeli bahan bakar, makanan, dan jasa lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lokasi
dapat menentukan hingga 10% biaya total sebuah perusahaan industri. Lokasi juga
merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan perusahaan jasa, eceran,
dan profesional. Perusahaan industri perlu mempertimbangkan baik biaya nyata
maupun tidak nyata. Permasalahan lokasi perusahaan industri biasanya diatasi
dengan metode pemeringkatan faktor, analisis titik impas, metode pusat
gravitasi, dan metode transportasi dari pemrograman linier.
Untuk
organisasi jasa, eceran, dan profesional, analisis biasanya dibuat dari
berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah, persaingan, iklan dan
promosi, kualitas fisik lokasi, dan kebijakan operasional organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Heizer, Jay dan Barry Render.
2009. Manajemen Operasi, nine edition. Jakarta:
Salemba
Empat.
http://ml.scribd.com/doc/46533147/strategi-lokasi. diakses
tanggal 5 Oktober
2012 jam
11.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar